Monday, 13 September 2010

infinitely yours by Orizuka







Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan.

Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan2 selanjutnya?

Apakah Tuhan campur tangan didalamnya?

kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan.

Sekeras apapun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri,

dan menjauhkan hati.

Pada akhirnya akan bertemu kembali.

Kau tak percaya takdir, akupun tidak.

Karenanya, hanya ada satu cara untuk membuktikannya..

kau, aku, dan perjalanan ini..

STOKIOMETRI (part 1)


Bab ini akan membahas pengukuran massa zat dalam reaksi sehingga ditemukan hukum-hukum dasar kimia. Hukum ini dijadikan titik tolak oleh Dalton untuk melahirkan teori kimia pertama,yang disebut teori atom Dalton. Kemudian dilanjutkan dengan hukum kimia mengenai gas menjadi dasar konsep massa atom dan molekul relatif, serta cara penentuan keduanya. Kedua konsep ini sebagai dasar dalam menentukan rumus senyawa dalam mol zat. Rumus senyawa diperlukan dalam menuliskan reaksi, sedangkan konsep mol berguna dalam perhitungan kimia.
PENGERTIAN STOIKIOMETRI
Stoikiometri berasal  dari kata Yunani, stoicheon (unsur) dan metrain (mengukur), berarti ”mengukur unsur-unsur”. Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel atom ion molekul   dan elektron yang terdapat dalam unsure atau senyawa yang terlihat dalam reaksi kimia. Stoikiometri cara (perhitungan kimia)untuk menimbang dan menghitung apa spesi kimia atau dengan kata lain Stoikiometri adalah kajian tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia.
•         HUKUM DASAR KIMIA
Ilmu kimia mempelajari tentang peristiwa kimia yang ditandai dengan berubahnya satu zat menjadi zat lain, contohnya pembakaran etanol. Setelah diselidiki, etanol berubah menjadi karbondioksida dan uap air.
Penelitian yang cermat terhadap pereaksi dan hasil reaksi telah melahirkan hukum-hukum dasar kimia yang menunjukkan hubungan kuantitatif. Hukum tersebut adalah hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbadingan berganda.
1.1.1 Hukum Kekekalan Masa (Lavoisier, 1783)
Lavisier merumuskan pernyataan yang disebut Hukum Kekekalan massa yang berbunyi :
”Pada setiap reaksi kimia massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk reaksi.”
Dengan kata lain dapat dinyatakan,
            ”Materi tidak dapat diciptakan  atau dimusnahkan”
Dalam versi modern berbunyi :
            ”Dalam setiap reaksi kimia tidak dapat dideteksi perubahan massa”
Contoh :
            Magnesium + klor → Magnesium klorida
            1,0 g                2,9 g                3,9 g
Hukum Kekekalan Massa dan Ekivalensi Massa dan Energi
Diketahiu bahwa pada pembakaran 100 gran hidrogen dalam oksigen untuk membentuk air dilepaskan kalor sebanyak   joule.
            Menurut persamaan einstein.
E = m.c² dengan 1 dinyatakan dalam joule, m dalam kg dan c dalam meter/detik, maka :
=    kg
=  g
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada pembentukan 900 g air.  g massa diubah menjadi energi. Massa sekecil ini belum dapat dideteksi dengan neraca paling peka yang dikenal pada dewasa ini.