Friday, 25 October 2013

Karbohidrat dan Lipid (part 2)



PEMBAHASAN

ANALISIS KARBOHIDRAT
1.      Uji Molish
      Uji molish merupakan uji umum untuk karbohidrat dan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya karbohidrat dalam sampel. Karbohidrat merupakan senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubsitusi seperti hidroksimetil furfural. Pada asam kuat yang pekat monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Furfural yang terbentuk akan bereaksi dengan alfa naftol dan membentuk cincin berwarna ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alfa naftol.
      Dari percobaan tersebut dihasilkan adanya cincin ungu pada larutan glukosa, sukrosa, dan pati. Sedangkan pada larutan mentega dan putih telur, tidak menghasilkan cincin warna ungu.

2.      Uji Benedict
Dari percobaan diatas dihasilkan larutan glukosa dan fruktosa menghasilkan endapan warna hijau. Sedangkan, larutan sukrosa, amilum dan laktosa tidak menghasilkan endapan warna hijau melainkan tetap berwarna biru. Hal ini disebabkan karena larutan glukosa mengandung aldehid.
Fruktosa memiliki sifat mereduksi karena memiliki gugus alpha yang mehidroksi  keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa. suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict yaitu menghasilkan warna hijau.
Sedangkan larutan sukrosa, laktosa dan amilum tidak mengandung sifat merduksi karena dari hasil percobaan bahwa larutan sukrosa, laktosa, dan amilum tidak menghasilkan endapan warna hijau.



3.      Uji Barfoed
Uji ini digunakan untuk mendeteksi monosakarida yang terdapat dalam disakarida. Pereaksi barfoed dapat bereaksi positif dengan karbohidrat yang memiliki gula pereduksi dan pada suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida daripada disakarida, sehingga menghasilkan (kupro oksida) CuO2 berwarna merah bata.
4.      Uji Fehling
Prinsip uji fehling sama dengan uji barfoed dan uji benedict yaitu menggunakan gugus aldehid pada gula untuk mereduksi senyawa (kupro sulfat) Cu2SO4 menjadi Cu2O (endapan merah bata) setelah dipanaskan sesudah dipanaskan dalam suasana basa.
5.      Uji Seliwanof
Dari percobaan diatas dihasilkan larutan fruktosa dan sukrosa menghasilkan perubahan warna larutan menjadi merah. Sedangkan pada larutan laktosa terjadi perubahan warna menjadi jingga cerah, dan pada larutan glukosa terjadi larutan bening agak kekuningan.
Pemanasan dan penambahan alkohol akan mengakibatkan terdehidrasinya fruktosa menjadi hidroksimetilfurfural yang bereaksi dengan resorsinol yang terdapat di dalam Reagen Seliwanof. Resorsinol akan bereaksi dengan hidroksimetilfurfural yang terbentuk dari reaksi gugus keton dengan selliwanof. Gugus keton tersebut berasal dari fruktosa. Sedangkan di dalam glukosa tidak terdapat keton, melainkan aldehid. Oleh karena itu pada tabung berisi glukosa tidak terjadi perubahan warna karena dengan tidak adanya gugus keton, maka resorsinol tidak bereaksi dan tidak terjadi senyawa yang berwarna merah.
Pada sukrosa, proses pemanasan dan suasana asam menyebabkan sukrosa terhidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa dimana fruktosa mempunyai gugus keton yang bereaksi dengan uji selliwanof. Sedangkan pada tabung yang diisi laktosa meski terjadi hidrolisis namun laktosa merupakan polisakarida yang merupakan gabungan dari galaktosa+glukosa dan tidak mempunyai gugus keton.




6.      Uji Iod
Larutan pati akan berekasi dengan iod membentuk warna biru karena iod masuk kedalam kumparan molekul pati. Senyawa ini hanya stabil dalam larutan dingin. Pada pemanasan warna biru akan hilang karena molekul pati merenggang sehingga iod akan lepas dari kumparan pati, tapi akan kembali menjadi biru jika didinginkan. Amilosa akan memberikan warna yang lebih biru jika dibandingkan dengan menarik air amilopektin.
7.      Presipitasi Polisakarida
      Alkohol bersifat bisa menarik air, sehingga bersifat presipitas


ANALISIS LIPID
1.      Kelarutan Lemak dan Asam Lemak
Senyawa golongan lipid mempunyai sifat kelarutan yang berbeda. Lipid larut dalam pelarut organik non polar dan pelarut polar yang dipanaskan. Sifat ini digunakan untuk mengekstrasi dan mengisolasi lipid dari berbagai bahan biologis. Hampir semua jenis lipid, yaitu lemak dan minyak tidak larut dalam pelarut polar seperti air, namun larut dalam pelarut non polar seperti kloroform. Asam oleat dan gliserol larut dalam air maupun alkohol. Hal ini disebabkan karena pada gliserol dan asam oleat mempunyai kepala polar berupa gugus -OH yang dapat berikatan hidrogen dengan molekul air ataupun alkohol. Lemak hewan dan minyak kelapa tengik dapat terdispersi menjadi misel yang megubah asam-asam lemak penyusunnya menjadi sabun.
2.      Uji Akrolein
Lemak akan terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol lebih cepat tengik daripada minyak karena gliserol mengalami dehidrasi menjadi akrolein, sedangkan asam lemak akan mengalami oksidasi menjadi keton dan aldehida. Minyak kelapa harus mengalami hidrolisis terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan dasar teori yang digunakan menurut Riawan (1990) yang menyatakan bahwa penyebab ketengikan antara lain adanya auto-oksidasi, hidrolisis dan kegiatan bakteri (jasad renik).
Pada hasil uji akrolein, gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat dalam lemak/minyak akan mengalami dehidrasi membentuk aldehid akrilat atau akrolein. Senyawa pendehidrasi dalam uji ini adalah KHSO4 yang menarik molekul air dari gliserol. Pada teorinya, hanya gliserol dalam bentuk bebas atau yang terikat berupa senyawa yang akan membentuk akrolein aldehida





3.      Uji Saponin
Uji ini digunakan untuk menentukan adanya saponin dalam suatiu bahan dengan terbentuknya sabun/busa. Bila lipid dipanaskan dalam alkali akan terlepas asam lemak dan gliserol. Alkali berikatan ester dengan sam lemak membentuk sabun yang berbusa bila dikocok dengan air. Bilangan penyabunan adalan jumlah miligran KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak hasil hidrolisis dari satu gram lipid.

4.      Uji Ketidakjenuhan (IOD)
Reaksi ini digunakan untik menentukan ikatan rangkap dalam suatu bahan atau asam lemak. Iod akan mengadisi ikatan rangkap sehingga warna pereaksi tidak terlihat.

5.      Uji Liebermann-Burchad
Kolestrol akan larut dalm kloroform dan bereksi dengan asam kuat membentuk kompleks warna.





DAFTAR PUSTAKA

Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga



Penyelidikan Jantung Katak (part 2)



Pembahasan
Dalam percobaan ini dilakukan beberapa pengujian terhadap jantung katak, antara lain :
1.   Suhu hangat
     Suhu tinggi menyebabkan kerja jantung meningkat karena terjadi peningkatan depolarisasi sehingga menaikkan SA node kemudian meningkatkan kontraksi jantung.
2.   Suhu dingin
Suhu rendah menyebabkan kerja jantung menurun sehingga terjadi penurunan depolarisasi SA node turun sehingga menurunkan kontraksi jantung.
3.   Obat-obatan
Adrenalin menyebabkan peningkatan kontraksi otot jantung. Adrenalin digunakan sebagai enaleptikum (obat penyegar) yang sangat efektif pada keadaan kolaps, shock, dan jantung berhenti. Pada saat percobaan ini reaksi yang ditimbulkan pada otot jantung katak sama seperti teori,yaitu tonusnya naik, hal ini membuktikan bahwa pengaruh obat adrenalin pada jantung katak sangat membantu saat otot jantung mengalami kolaps.
Pilokarpin senyawa pilokarpin tujuan utamanya adalah menurunkan denyut jantung, hasil dari percobaan kami menunjukkan bahwa otot jantung katak mengikuti teori yaitu “turun” hal ini membuktikan bahwa senyawa pilokarpin dapat bekerja dengan baik di jantung katak.
Sulfat atropin menurut teori Sulfat atropin berfungsi sebagai menurunkan denyut nadi dan kontraksi jantung. Dan pada hasil percobaan yang kami lakukan adalah sama seperti teori yaitu tonus denyut jantung turun, hal ini membuktikan bahwa sulfat atropin tidak hanya bekerja normal pada otot polos tetapi juga pada otot jantung.
4.    Pengaruh blok total dan blok parsial pada katak
Blok parsial secara teori frekuensi yang dihasilkan adalah melambat, dan hasil praktikum kami sama seperti teori yaitu terjadi penurunan kontraksi hal ini bisa disebabkan bahwa jantung katak tidak kuat lagi berkontraksi sama seperti pada saat kontrol awal,dapat juga disebabkan karna pada saat penjepitan Gaskell kami terlalu menjepit sehingga hasilnya berbeda dengan kontrol
Blok total hasil dari percobaan kami menunjukkan bahwa pada saat menjepitkan Gaskell kuat-kuat yang kami dapatkan adalah hantaran yang sangat lambat dan lebih lambat lagi dari blok total, hal ini disebabkan karna jantung katak sudah mulai kehilangan denyut,tetapi masih dapat berkontraksi yang mungkin disebabkan karna pada saat penjepitan masih ada denyut ventrikel yang lolos.
5.      Otomatisasi : Percobaan terakhir adalah melihat otomasi jantung diluar tubuh. Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong; bahkan bila jantung dipotong- potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut. Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Pacemaker  jantung mamalia adalah Nodus Keith dan Flacke (Nodus Sinoaricularis), sedang pada katak fraksi jantung diatur oleh salah satu dari ketiga pasang ganglionnya  Menurut teori pada saat otomatisasi dimana jantung dilepas seluruhnya dari organ-organ lain, jantung masih dapat berdenyut hal ini terjadi karna pada otot  Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Terbukti tanpa adanya koordinasi syaraf simpatis dan parasimpatis jantung tetap dapat berdetak diluar tubuh yaitu 2kali/menit. Tetapi karena kondisi diluar tubuh tidak cocok dengan jantung maka jantung kerjanya menjadi semakin melemah.


Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh adalah
1.      Pengaruh suhu : bila suhu dingin cara kerja jantung menurun karna terjadi pembekuan atau sejenis hipotermia, dan bila suhu hangat cara kerja jantung meningkat karna suhunya sama seperti suhu tubuh normal.
2.      Pengaruh obat-obatan : adrenalin,sulfat atropin,pilokarpin semuanya berkerja dengan baik hal ini disebabkan karna struktur otot jantung itu sama dengan otot lurik atau otot polos. Sehingga hasil yang didapatkan sama seperti teori yang ada di referensi
3.      Pengaruh blok jantung : blok total dan blok parsial dapat kita lihat bahwa hasilnya sama seperti teori untuk kontraksi awal-awal, selang beberapa saat terjadi human erorr dimana kami mulai kehilangan konsentrasi yang menyebabkan bentuk kimografnya ada yang sampai titik awal.
4.      Otomatisasi : Jantung masih dapat berdenyut meski seluruh pensarafannya dicabut, hal ini disebabkan karna . Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Yang memungkinkan danyut dapat berdenyut meski organnya telah dilepas dari tubuh. 


Daftar Pustaka.
Ganong, WF, 2001, Review Of Medical Physiology, 20th edition , Appleton & Lange A Simon &Schuster C0., Los Altos, California
Guyton, AC and Hall, Je, 2000, Textbook of Medical Physiology, 4th edition, W.B Saundres C0., Philadelphia
Martini FH, 2006, Fundamental of Anatomy & Physiology, 7th edition, The Benyamin Cummings Publishing Company, Inc, United States of America
Marieb EN, 2006, Essential of Human Anatomy & Physiology, 10th edition, The benyamin/Cummings Publishing Company,  Inc, California

Penyelidikan Jantung Katak (part 1)



I.I Jantung Pada Manusia
Jantung adalah sebuah organ penting yang berfungsi sebagai pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas disebut Atrium, dan dua yang lainnya di bawah disebut dengan Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Atrium kiri, atrium  kanan, ventrikel kiri, ventrikel kanan.
               Atrium kiri dan atrium kanan membuat tekanan rendah
       Fungsi : Atrium kanan menerima darah dari vena kava superior dan inverior, atrium kiri menerima darah dari vena pulmonalis.
               Vetrikel kiri dan kanan membuat kekuatan utama pompa jantung.
       Fungsi : Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan memompakannya ke arteri pulmonalis, ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan memompakan darah ke aorta.
 Atrium dan ventrikel ini masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada, yaitu di antara kedua paru-paru.

I.II Katub dalam jantung ada 2 macam :
1.    Katub Atrioventrikularis
Berada pada pertemuan antara atrium dan ventrikel, berfungsi untuk mencegah berbaliknya aliran darah ke atrium saat ventrikel berkontraksi. Dibagi menjadi 2, yaitu katub trikuspidalis yang terletak pada antrioventrikularis kanan dan katub bikuspidalais / katub mitral yang terletak pada katub antrioventrikularis kiri.
2.    Katub Semilunaris
Berfungsi untuk mencegah berbaliknya aliran darah dari luar jantung masuk kembali ke ventrikel. Dibagi menjadi 2, yaitu katub aorta semilunaris yang barada pada ventrikel kiri dan katub pulmonari semilunaris yang berada pada ventrikel kanan.
I.III Lapisan jantung terdiri dari :
               Perikardium : Lapisan luar jantung yang melindungi lapisan dalam dan organ dalam jantung
               Myokardium : Bagian tengah otot jantung, yang terdapat  diseluruh atrium dan ventrikel. Gunanya adalah kontraksi jantung.
               Endokardium :Berhubungan dengan pembuluh darah termasuk struktur intrakardiak (otot-otot parilarry dan katup).
I.IV Sistem kerja jantung adalah :
               OTOMATICITY = Jantung dipersarafi oleh saraf otonom simpatis dan parasimpatis.Sistem saraf automatis à simpatis untuk meningkatkan heart rate, parasimpatis untuk menurunkan heart rate
               CONDUCTIVITY = Sinoatrial node (SA-Node)  merupakan pace maker jantung alami, memberikan automatik/intrinsik rate jantung.Atrioventrikular node (AV-node).Bundle of his dan serabut purkinye.
               CONTRACTILITY  = Bekerja dengan melakukan kompresi dengan bantuan otot-otot jantung.Adanya proses kompresi akan menghasilkan daya pompa jantung untuk mengalirkan darah
I.V Sistem Sirkulasi Jantung Manusia :
1.     Sirkulasi Pulmonari (peredaran darah kecil)
Jalur untuk menuju dan meninggalkan paru – paru. Sisi kanan jantung menerima darah dari tubuh dan mengalirkannya ke paru – paru untuk pertukaran darah. Darah yang mengandung banyak oksigen kembali ke sisi jantung. Berikut ini adalah sirkulasi darah yang melewat jantung : atrium kanan – katub trikuspidalis – ventrikel kanan – katub semilunaris – trunks pulmonari – arteri pulmonari kanan dan kiri – kapiler paru – vena pulmonari – atrium kiri.
2.  Sirkulasi sistemik (peredaran darah besar)
Jalur untuk menuju dan meninggalkan bagian tubuh. Sisi kiri jantung menerima darah yang mengandung darah yang mengandung banyak oksigen dari paru – paru dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Berikut sirkulasi ketika melewati jantung : atrium kiri – katup bikuspidalis – ventrikel kiri – katup semilunaris – trunks aorta – regia dan organ tubuh (otot, ginjal, otak)
3.  Sirkulasi koroner
Jalur untuk mensuplai makanan untuk jantung. Arteri koroner kanan dan kiri merupakan cabang aorta tepat di atas katup  semilunaris aorta. Arteri ini terletak di siklus koroner.
I.VI Anatomi dan Fisiologi Jantung Katak.
Jantung pada manusia berbeda dengan jantung pada katak yaitu jantung katak terdiri dari 2 atrium dan satu ventrikel sedangkan pada manusia memiliki 2 ventrikel dan 2 atrium. Pada katak :
·        Atrium kiri menerima oksigen dari paru-paru
·        Atrium kanan menerima darah dari system sirkulasi.
Kontraksi otot  jantung terjadi karena adanya rangsangan yang diterima oleh saraf. Serabut saraf mencapai setiap saraf otot. Saraf otot berkontraksi karena adanya aksi potensial yang ditimbulkan oleh adanya pertambahan neuron hormon yang dikeluarkan oleh otot dan plate bila rangsangan dan akan mencapai nilai-nilai maximal. Karena serat otot itu tunduk pada hokum All or one yang bermakna sekali berkontraksi atau tidak sama sekali.
I.VII Jantung katak terdiri dari:
1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior 
2. Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atriumsinister)
3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung
4. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior  bilik.

I.VIII Sistem Peredaran Darah Katak 
Sistem peredaran darah katak berupa system peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.
·        Pada system peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.
ü   Pertama: darah dari jantung menuju ke paru-parukemudian kembali ke jantung.
ü   Kedua: darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dandiedarkan kembali ke seluruh tubuh.

Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
·        Peredaran darah kecil : Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan.
ü      Darah dari atrium kanan mengalir keventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru.
ü      Di paru-paru,karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel.
ü      Didalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dariventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
·        Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfe. System peredaran limfe berperdan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.

I.IX Jantung katak terdiri dari tiga lapisan :
1.Epikardium : Merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung.
2.Miokardium : Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
         i.      Bundalan otot atria, yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basiskordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
       ii.      Bundalan otot ventrikel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cicin atrioventrikular sampai di apeks jantung.
      iii.      Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antaraserambi dan bilik jantung
3. Endokardium : Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
I.X Hal – hal yang dapat mempengaruhi kerja jantung katak :
a. Obat-obatan
1.      Adrenalin : Bertujuan menaikkan gula darah dan tekanan darah (reptils, birds,and mammals)
2.       Pilocarpin : Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan denyut  jantung
3.      Sulfat atropin : Berfungsi untuk menurunkan frekuensi nadi dan tensi.
b. Blok Jantung
·        Blok parsial : Atrium berdenyut dengan normal, tetapi frekuensi hantaran melalui nodus A-V melambat, ventrikel hanya berkontraksi satu kali setelah kontraksi atrium yang kedua, ketiga atau keempat
·        Blok total : hantaran dari nodus atau berkas sangat melambat, atrium berdenyut dengan normal, tetapi ventrikel berdenyut secara independen sekitar 20 sampai 40 kali per menit.
c. Suhu
Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan frekuensi jantung yang besar, dan penurunan suhu sangat mengurangi frekuensi. Efek ini mungkin sebagai akibat peningkatan permebialitas membran otot terhadap berbagai ion, mengakibatkan percepatan “sel-exci-tation”.
   Kekuatan kontraksi jantung dapat di ubah secara temporer dengan peningkatan suhu moderat, tetapi peningkatan suhu yang lama melelahkan jantung dan menyebabkan kelemahan.
d. Otomatisasi Jantung
Jantung mempunyai otot yang mempunyai sifat otomatisasi artinya dapat membentuk pusat denyut jantung sendiri. Pusat utama denyut jantung ini disebut Simpul Atrial Nodus (SA Node), yang terletak di atrium kiri Jantung. pusat denyut jantung ini akan mengeluarkan impuls atau denyut kemudian denyut ini mengeluarkan arus listrik yang selanjutnya arus lisrik ini diteruskan kesetiap sel otot jantung sehingga jantung dapat berdenyut secara otomatis secara terus menerus, dan sehingga darah dapat dipompa  keseluruh tubuh setiap saat tanpa henti. Setiap kali berdenyut jantung akan memompa darah sekitar 70 cc darah, satu menit sekitar 500cc darah yang dipompa, satu jam 30.000cc darah, 24 jam sekitar 720.000cc darah atau sama dengan 7000 liter, sama dengan 1 tangki bensin yang diangkat atau dipompa oleh jantung dalam satu hari.

Wednesday, 9 October 2013

Karbohidrat dan Lipid (part 1)



1.      Analisis Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Terdapat tiga golongan utama karbohidrat: monosakarida, oligosakarida dan polisakarida (sakarida berarti gula).
Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehid atau keton. Monosakarida dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti ferisianida, hidrogen peroksida atau ion kupri (Cu2+). Pada reaksi tersebut, gula dioksidasi pada gugus karbonil dan senyawa pengoksidasi menjadi tereduksi. Glukosa dan gula-gula lainnya yang mampu mereduksi senyawa pengoksidasi disebut gula pereduksi. Sifat ini berguna dalam analisa gula.
Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit monosakarida, diantaranya yang paling banyak adalah disakarida. Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan melalui ikatan glikosida. Ikatan tesebut mudah terhidrolisa oleh asam tetapi tahan terhadap basa. Disakarida banyak terdapat di alam, yang paling umum adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Polisakarida yang paling banyak dijumpai pada dunia tanama adalah pati dan selulosa, sedangkan di dunia hewan, terdapat glikogen. Pati dan glikogen adalah polisakarida penyimpan yang penting di alam, sedangkan selulosa adalah polisakarida struktural yang paling banyak.
Uji kualitatif dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan atau jenis karbohidrat dalam suatu bahan, sedangkan uji kuantitatif dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah kandungan karbohidrat dalam suatu bahan.
Karbohidrat merupakan makanan pokok yang paling penting sebagai sumber energi. Karbohidrat dimulut mengalami proses biokimia hidrolisis dengan bantuan bikatalis enzim amilase.
2.   Analisis Lipid
            Lipid adalah senyawa oraganik berminyak atau berlemak dengan sifat umum relatif tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform atau eter. Lipid netral seperti triasilgliserol, wax, dan lain lain dapat diekstraksi dari sel dan jaringan menggunakan pelarut organik seperti kloroform, benzena, eter. Ekstraksi lipid membran lebih efektif bila menggunakan pelarut organik polar seperti etanol atau metanol.
Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme. Lemak disimpan dalam jaringan adiposa, yang befungsi sebagai insulator panas. Lipid non polar berperan sebagai insulator listrik, sehingga memungkinkan depolarisasi sel saraf bermielin. Pada suhu ruang lipid berbentuk padat yang disebut lemak, dan lipid yang berbentuk cair disebut minyak.
Pada umumnya lemak bila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak, karena mengalami proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas. Asam lemak di alam sebagian berikatan ester dengan komponen yang lain, terutama dalam bentuk lemak dan minyak, sangat sedikit dalam bentuk asam lemak bebas.
Asam lemak pembentuk lipid terbagi atas dua kelompok yaitu asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap (contohnya asam laurat, asam miristat, asam palmitat, dan asam stearat) dan asam lemak tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap (contohnya asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan asam arakidonat). Proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh akan menambah bau dan rasa yang tidak enak. Kelarutan asam lemak dalam pelarut organik tergantung jumlah atom C asam lemaknya dan jumlah ikatan rangkap. Makin banyak ikatan rangkap makin mudah larut dalam air.

      Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam. Garam natrium atau kalium yang    dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun (Reaksi penyabunan). Sabun kalium disebut sabun lunak dan digunakan sebagai sabun bayi. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya adalah asam palmitat atau asam stearat. Dalam industri, sabun tidak dibuat dari asam lemak tetapi langsung dari minyak yang berasal dari tumbuhan.