Sunday, 26 January 2014

Urin (part 2)

B.     Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama, berjumlah sepasang, dan terdapat dalam rongga perut didekat tulang-tulang pinggang. Berbentuk seperti kacang ercis dengan panjangnya lebih kurang 10 cm. fungsi utama ginjal yaitu menyaring darah hingga menghasilkan urin. Didalam urin terdapat zat sisa atau berlebih yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh, misalnya protein-protein asing yang masuk kedalam tubuh, zat-zat hasil katabolisme (seperti urea, asam urat), bermacam garam, gula darah yang melebihi batas normal.
Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai organ homeostasis, yaitu organ yang berfungsi menjaga keseimbangan berlangsungnya proses fisiologi dalam tubuh, misalnya dengancara mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraselular dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
Anatomi Ginjal
Bila ginjal dibelah membujur akan tampak bagian kulit (korteks) dan sumsum ginjal (medulla). Setiap ginjal disusun oleh jutaan nefron (alat penyaring) yang terdapat di dalam korteks. Nefron ini berfungsi menyaring darah hingga terbentuk urin.
bagian-bagian nefron adalah badan malpighi yang terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman, sedangkan tubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus kolektivus, dan lengkung henle ascenden (naik) dan descenden (turun).
Dari setiap ginjal keluar saluran yang disebut ureter, yang berfungsi untuk menyalurkan urin ke kandung kemih (Vesica urinaria). Pada pangkal ureter terdapat ruang ginjal atau pelvis renalis yang merupakan tempat bermuaranya tubulus kolektivus. Bila kandung kemih telah penuh, urin akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut uretra
Urin dibentuk di nefron yaitu dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali kedalam darah bahan-bahan yang bermanfaat. Dengan demikian akan tersisa bahan yang berguna, yang nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan yang disebut urin. Sebelum menjadi urin, didalam ginjal akan terjaids 3 macam proses yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin
Banyak sedikitnya urin yang dihasilkan dalam proses ekskresi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1.      Hormon Anti Diuretik (ADH)
Hormon anti diuretik dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior. Jika tubuh menghasilkan banyak ADH, maka penyerapan air pada tubulus juga banyak, sehingga volume urin sedikit dan dalam kondisi pekat.
2.      Jumlah air yang diminum
Semakin banyak volume air yang diminum, maka urin yang dihasilkan juga semakin banyak. Disarankan agar setiap hari minum air mineral 6 gelas. Konsumsi air mineral membersihkan racun dalam tubuh yang masuk ke ginjal dan memberi manfaat menjaga kelembapan pada kulit.
3.      Saraf ginjal
Rangsangan pada saraf ginjal akan mengakibatkan penyempitan pada duktus eferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang dan mengakibatkan proses filtrasi kurang efektif. Kondisi demikian mengakibatkan volume urin yang dihasilkan jumlahnya sedikit. Begitu juga sebaliknya.
4.      Jumlah hormon insulin
Jika hormon insulin jumlahnya sedikit, maka kadar gula dalam darah akan dikeluarkan melalui tubulus distal. Hal ini mengganggu proses enyerapan kembali air sehingga orang tersebut akan lebih banyak mengeluarkan urin.
5.      Minuman alkohol dan kafein
Alkohol dapat menghambat pembentukan ADH. Sehingga jumlah urin yang dikeluarkan akan meningkat.
6.      Suhu lingkungan
Ketika suhu panas, akan banyak mengeluarkan keringat, konsentrasi air dalam darahturun, mengakibatkan sekresi ADH meningkat sehingga urin yang dihasilkan sedikit. Sebaliknya jika suhu dingin, konsentrasi air dalam darah naik sehingga menghalangi sekresi ADH maka produksi urin banyak.
 

No comments: