Sunday, 15 June 2014

Hijau Kampusku, Damai Bumiku



Kampus hijau sebuah istilah yang telah lama didengung-dengungkan untuk menjaga dan merawat bumi ini agar tetap pada fungsinya atau bisa disebut, jauh dari kata populasi.
Berbagai gagasan dan ide, disampaikan untuk menunjang terciptanya suatu kampus yang ramah lingkungan.

Ubaya pun tidak mau kalah dengan berita ini, Ubaya mulai merintis terciptanya lingkungan kampus yang hijau.
Ubaya sendiri banyak melakukan usaha untuk menciptakan kampus yang hijau tersebut, salah satunya dengan membentuk divisi PSET, kantin keluwih yang memiliki fitur daur ulang sampah untuk dijadikan pupuk kompos, dan ruang terbuka hijau yang banyak.

Untuk membentuk suatu kampus yang hijau tentu tidaklah mudah, perlu kreatifitas yang baru dan kerjasama seluruh pihak untuk mewujudkannya.
Hal-hal yang dapat menciptakan suatu kampus hijau adalah efisiensi energi, efisiensi kertas, efisiensi polusi, dan efisiensi air.

Efisiensi energi di Ubaya, bisa dimulai dengan memanfaatkan teknologi Solar Cell.
Mengapa ide ini muncul, dari sisi iklim dan cuaca Ubaya terletak di kota Surabaya yang berada di ketinggian rendah diatas permukaan laut.
Menurut alasan ini, distribusi panas yang terjadi di kota Surabaya sangatlah tinggi, energi matahari yang melimpah ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk diubah ke energi listrik.
Tentu, tidak secara langsung diterapkan di semua gedung di Ubaya, sebagai percobaan di gunakan gedung PSET untuk melihat keberhasilan metode ini.
Efisiensi energi sangatlah penting untuk dilaksanakan, karena bahan bakar fosil yang sehari-hari kita gunakan termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbaharui, jadi lambat laun sumber energi ini akan habis di makan zaman.
Apabila teknologi Solar Cell berhasil di terapkan di lingkungan kampus, Ubaya bisa mensosialisasikannya kepada penduduk setempat, misal penduduk di Kaliwaru.
Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat wajib dilakukan untuk mewujudkan asas Ti Dharma Pendidikan.

Tidak hanya Solar Cell yang perlu dicoba untuk menciptakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Apabila Ubaya memang berniat menjadi kampus yang hijau, mungkin bisa merintis untuk menciptakan Bio-fuel.
Bio-fuel beberapa tahun yang lalu sempat menjadi headline di beberapa koran nasional, tetapi saat ini seolah berita tentang Biofuellenyap tak berbekas.
Wacana efisiensi energi dari Solar Cell dan Bio-fuel perlu dicoba untuk memberikan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan kepada para masyarakat.


Efisiensi energi identik dengan efisiensi listrik pula, penghematan listrik pasti berpengaruh besar pada jumlah energi yang dikeluarkan. Solusi untuk menggunakan listrik secara hemat, bisa dilakukan dengan cara-cara seperti ini:

     Menggunakan rangkaian listrik paralel dikelas, rangkaian paralel  akan lebih menghemat listrik apabila debandingkan dengan rangkaian seri.

       Pada satu kantor, untuk efisiensi listrik bisa digunakan hanya satu printer, misal pada kantor PIOLK , dengan adanya 6 karyawan di kantor tersebut hanya ada 1 printer yang bisa digunakan.
 

Penggunaan kertas di lingkungan kampus sudah menjadikan kebutuhan yang tak tergantikan, semuanya perlu kertas,kertas, dan kertas.
Untuk menciptakan kampus tanpa menggunakan kertas, tentunya saat ini sangatlah sulit.
Salah satu cara untuk efisiensi penggunaan kertas yaitu membuat sebuah karya dari kertas-kertas bekas.

Kertas bekas tentunya sangat melimpah, karya yang bisa kita lakukan yaitu:
    Membuat patung untuk memperingati hari besar nasional dan internasional, misal hari kemerdekan RI, kita bisa membentuk patung garuda dari kertas. Contoh lain, pada hari HIV/AIDS kita bisa membentuk sebuah rangkaian tulisan yang tersusun di kain putih lalu kita bentangkan di perpustakaan dengan tujuan mengkampanyekan bahayanya HIV/AIDS bagi masyarakat lingkungan kampus. 
     Dibentuk sebuah lukisan kertas yang akan di tempel di ruangan kuliah.

Air merupakan sebuah kebutuhan primer yang sulit tergantikan, tubuh manusia lebih dari 80% komposisi tubuhnya merupakan cairan.
Manusia apabila kekurangan air akan menderita dehidrasi, begitu pula hewan, dan tumbuhan akan mati bila tanpa mengkonsumsi air.
Kampus Ubaya memiliki ruang terbuka hijau yang sangat banyak, dari sini bisa diasumsikan kebutuhan air untuk menjaga tumbuhan agar tetap hidup tentunya disiram hampir setiap hari.
Apabila menggunakan air PDAM, tentunya akan menciptakan suatu nilai yang besar bagi tagihan air.
Alangkah lebih baiknya tidak tergantung sepenuhnya dengan air PDAM, solusinya yaitu menciptakan suatu teknologi air bawah tanah yang berasal dari air hujan.
Bawah tanah bisa dijadikan semacam dempo penyimpanan air yang meruah, air yang ditadah dari air hujan ini ditujukan untuk menyirami tumbuh-tumbuhan agar tetap hidup dan asri tanpa menggunakan kelimpahan air dari PDAM.
Selain membentuk dempo penyimpanan air bawah tanah, untuk efisiensi air bisa digunakan air dari sungai ubaya yang biasanya meluber dikala hujan.
Air sungai tersebut bisa disedot menggunakan sebuah mesin untuk digunakan menyirami tumbuh-tumbuhan.
Mahasiswa tentunya akan semakin bersemangat berlama-lama di kampus dan “nongkrong” di gazebo karena kampus terasa nyaman dan damai dengan adanya pepohonan yang hijau dan rindang.


Menciptakan sebuah kampus hijau tentu tidak semudah membalikkan tangan, perlu adanya kerjasama dari seluruh masyarakat kampus.
Dimulai dengan sedikit demi sedikit tapi berlanjut sehingga dapat menunjukkan sebuah hasil dan dapat di evaluasi.
Merupakan sebuah kebanggan warga kampus apabila memiliki lingkungan kampus yang menjadi percontohan bagi kampus yang lain, dan tentunya menjaga bumi agar tetap hijau.

Love

Keramaian air hujan mengusik perhatianku siang itu,. Begitu dingin, menunggu acara diskusi hari itu berakhir,.
Tiba-tiba sang matahari menaikkan volume hantar cahayanya, menembus lembutnya awan,.
"apa akan ada pelangi hari ini?" pikirku seketika,.
 

Seketika pikiranku melayang di musim hujan bulan juli, 2010.
Ditemani kerumunan penghuni hutan rindang, dihempaskan karpet diatas rumput lembut,.
Dikeluarkan smua makanan yg kita bawa,.

Ya hari itu hari ulang tahun ku yg ke 15 tahun,.

Masih teringat jelas begitu bahagianya,.

Papa, mama, adik-adik kecil, dan aku menikmati family time yg tak terlupakan,.
Penghuni hutan menjadi saksi kenangan itu,.
 

Kini,
Paras lembut nan cantik itu tlah lama tak terlihat,.
Seperti ada sepotong puzzle yg hilang pada hati Sang pemimpin keluarga,.
Kehilangan yg slalu tersimpan dan terkubur oleh senyum sang anak,.
Aku merindukanmu mama,.
Mata yg slalu brubah menjadi awan hujan saat mengingatmu,.
Mulut yg slalu ada namamu dstiap sela doa ku,.
Hati yg slalu berharap pertemuan kita semua kelak di tmpat terbaik
.Nya. Amin
Mimpi indah my lovely mom [",]

Monday, 9 June 2014

Seperti Kepompong

Hidup itu seperti ulat
yang selalu berusaha sekuat tenaga bertahan hidup,.
Menunggu waktu dimana dia akan bertransformasi
menjadi kepompong..
Menggantung di pepohonan..
Mempersiapkan diri untuk hhidup yang lebih indah..
Mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik..
Menjadi kupu-kupu..
Perlu usaha keras saat sang kupu-kupu terlahir
dari serabut kepompong..
Itulah yang membuat sayapnya kuat menahan angin..
Melawan tantangan kehidupan selanjutnya yang tak pernah ia lalui
saat menjadi ulat..

Saturday, 7 June 2014

Maleficent



Dahulu orang baik, manusia baik, pribadi yang baik sungguh melimpah di pelosok dunia ini.
Kisahnya tak terekspose, bergerak di bawah kamera tanpa pamrih.
Cerita ini seperti dongeng saja, apabila dibandingkan dengan dunia saat ini.
Ketamakan dan keegoisan sepertinya sudah mendasari pribadi manusia saat ini.
Mirip dengan cerita Maleficent yang dirilis disney baru-baru ini.
Film ini bercerita bahwa bagaimana seseorang dapat menjadi orang baik maupun jahat sekaligus.
Perubahan itu bisa dikatakan dipengaruhi hal-hal yang berdekatan dengan urusan perasaan.
Kekecewaan akan menimbulkan suatu dendam, ketulusan akan menghasilkan sebuah harmoni.
Maleficent berkata bahwa ‘ciuman cinta sejati’ itu tak pernah ada, tetapi dia sendiri malah menciptakannya.
Dalam Maleficent diceritakan bahwa untuk menjadi jahat itu mudah, tetapi hati memang tak bisa bohong.
Hati yang sudah ditakdirkan dan terlahir suci dengan kebaikan, sampai kita berbuat kejahatan pun itu adalah sebuah kebohongan karena hati yang sudah terlanjur suci akan menggambarkan sebuah karakter yang tak ada duanya...

Friday, 6 June 2014

Mendesir


Ketika ku melihatnya pertama kali, siapa kah dara yang terlihat mempesona itu ?. 
Kukatakan dalam hati ini, “ingin ku meraih jiwanya, 
hidup bersamanya karena sangat mendamaikan dengan menatapnya saja”. 
Terus berfikir dan berfikir, apa yang harus dilakukan dan dilakukan. 
Kebingungan melanda, galau tepatnya kalau dibilang.
Si pemikat hatipun meneruskan langkahnya menuju ke suatu tempat dan terpampang di atasnya “De Kop”.
 Ku beranikan diriku untuk melangkah kesana tetapi raga ini menahanku, terasa berat.
Dada terasa berdegup-degup, aliran darah semakin cepat memutari seluruh pembuluh darah di tubuh ini.
Tubuh mengejang, keringat dingin melanda tak kuat rasanya raga tuk melanjutkan kaki ini tuk menyusulnya.
Di dalam benakku, apakah ini cinta ?, cinta yang di bilang khalayak ramai.
Susah untuk dilakukan dan diucapkan bukan dengan mudah untuk dipercikkan.
Pasrah akhirnya saat tak dapat meneruskan perjalanan ini, tapi tak apalah pasti Tuhan punya sebuah rencana di balik semua ini karena Tuhan kan Maha Merencanakan.

Tuesday, 3 June 2014

Someone


Terasa mulas saat memulai dan sangat lega saat mengakhiri,
mungkin itu lah sedikit cerita untuk mengawali sebuah ujian kenaikan kelas maupun ujian akhir sekolah.
Semuanya mengeluh saat mau ujian, umpatan ada dimana-mana.
Takut dengan hasil akhir yang akan terjadi, mengapa? itu pertanyaannya.
Para pembelajar slalu takut, takut, dan takut akan nilainya nanti, padahal belum melakukannya.
Cobalah terlebih dahulu sebelum berkata tidak.
Semua manusia terlahir sebagai pemenang karen dari jutaan sperma yang masuk ke liang vagina, hanya satu yang dapat melebur dengan ovum.
Oleh Sang Pencipta sudah diberikan akal, sebagai tanda sebagai makhluk yang paling sempurna.
Diberikan organ yang sangat luar biasa, hati dan ginjal misalnya.
Kalau ditelisik lebih lanjut, hati atau liver manusia itu diciptakan dengan fantastis.
Liver merupakan tempat metabolisme dengan dilengkapi sistem pembekuan darah yang sangat teramat mumpuni.
Anda tahu ?, liver kita diberikan oleh Tuhan lebih dari apa yang kita butuhkan, super skali.
Apalagi ginjal, ginjal tidak kalah gila lagi.
Ginjal dikelilingi dengan belitan nefron yang berwarna merah muda cantik, sangat teramat indah.
Ada satpam di gerbang pintu masuk ginjal yaitu renin untuk mengatur aliran darah yang nakal supaya terasanormal slalu.
 Itulah mengapa, janganlah mengeluh terlebih dahulu lah, sayang kalo hidup cuman untuk ketakutan dengan hasil akhir.
Ingat, semua manusia dilahirkan untuk menjadi pemenang.