PENDAHULUAN
A.
Pengertian Urin
Urin
adalah suatu cairan esensial dari hasil metabolisme nitrogen dan sulfur, garam-garam
anorganik dan pigmen. Biasanya berwarna kekuning-kuningan, meskipun secara
normal banyak variasinya. Mempunyai bau yang khas untuk spesies yang berbeda.
Jumlah urin yang diekskresikan tiap harinya bervariasi, tergantung pada pakan,
konsumsi air, temperatur lingkungan, musim dan faktor-faktor lainnya. Urin
merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam
ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme, garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk
urin berasal dari darah atau cairan interstisial.
Urin
merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Proses
pembentukan urine dalam ginjal meliputi proses penyaringan (filtrasi),
penyerapan kembali (reabsorbsi), dan penambahan zat – zat (augmentasi). Proses
filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula bowman. Dari 1200 ml darah yang
melalui glomerulus permenit akan terbentuk filtrat 120 ml permenit Proses
reabsorbsi terjadi di tubulus proksimal, dan augmentasi terjadi di tubulus
distal. Ginjal kira-kira mengandung 1,3 x 106 nefron yang beroprasi secara
paralel. Tiap nefron terdiri dari suatu glomerulus yang dibekali dengan darah
dalam sistem kapiler arteri sedemikian sehingga terjadi tekanan filtrasi yang
memadai untuk mempengaruhi ultrafiltrasi material berberat molekul rendah dalam
plasma.
Secara
umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan
ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan diberbagai
organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan
lain-lain.
Komposisi
urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi
tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa.
Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.
Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea
yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan
dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.
Selain
darah, urin juga menjadi komponen yang penting dalam diagnosis keadaan
kesehatan seseorang. Ada 3 macam pemeriksaan, antara lain (1) pemeriksaan
visual. Urin mengindikasikan kesehatan yang baik bila terlihat bersih. Bila
tidak, maka ada masalah dalam tubuh. Kesehatan bermasalah biasanya ditunjukkan
oleh kekeruhan, aroma tidak biasa, dan warna abnormal. (2) Tes yang menggunakan
kertas kimia yang akan berganti warna bila substansi tertentu terdeteksi atau
ada di atas normal. (3) Hasil yang datang dari pemeriksaan mikroskopis yang
dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan zat yang berada di atas normal atau
tidak.
No comments:
Post a Comment